Apabila kita ingin membangun atau merenovasi rumah, maka kita pasti mendengar istilah RAB. Lalu, apa itu RAB? Mari kita baca bersama-sama.
Pengertian RAB
RAB merupakan singkatan dari Rencana Anggaran Biaya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), RAB adalah rencana atau biaya yang akan dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan atau proyek.

Untuk mengetahui secara rinci, RAB adalah perhitungan biaya yang dibutuhkan dalam membangun suatu bangunan berupa rumah, cafe, kost, gedung, jalan, jembatan, dan sebagainya yang menghitung secara keseluruhan untuk bahan material, upah pekerja, sewa alat berat, dan biaya anggaran tambahan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek.
Tujuan dan Fungsi RAB
Berdasarkan Modul Pusdiklat SDA dan Konstruksi (2017), mempunyai RAB bertujuan untuk mengetahui harga dari item pekerjaan sebagai pedoman untuk mengeluarkan beberapa biaya dalam masa pelaksanaan.
RAB ini juga membuat pelaksanaan bangunan saat dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Selain itu, berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan dan mengontrol pelaksanaan pekerjaan.
Manfaat RAB
Saat kita bertanya “apa itu RAB?” tentu kita ingin tahu juga manfaatnya. Adanya RAB ini bermanfaat untuk mempermudah kita mengetahui biaya selama proses pelaksanaan pembangunan hingga selesai.

Apa saja manfaat dari adanya RAB untuk kita? Di bawah ini manfaat-manfaat dari RAB, di antaranya:
- Untuk melakukan perbandingan antara estimasi biaya dengan kenyataannya secara berkala.
- Untuk menetapkan tujuan khusus operasional usaha/pembangunan ke depannya.
- Untuk mengetahui gambaran estimasi biaya pelaksanaan.
- Untuk menetapkan pengawasan terhadap semua kegiatan pelaksanaannya.
- Untuk menetapkan rencana biaya pengelolaannya.
- Untuk mempermudah koordinasi pekerjaan.
- Untuk memeriksa apakah target waktu sesuai atau maju/mundur.
- Untuk pemberian tugas kepada bagian pelaksana.
Cara Menyusun RAB
Sebelum kita membuat RAB, kita perlu mengetahui cara-cara untuk menyusun RAB yang baik. Dalam menyusun RAB, terdapat 2 cara, yaitu anggaran biaya kasar dan anggaran biaya teliti. Lalu, apa perbedaan di antara keduanya?
a. Anggaran biaya kasar
Anggaran biaya kasar (taksiran) menggunakan harga satuan tiap meter persegi luas lantai. Namun, dalam pelaksanaannya RAB dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menyusun RAB secara teliti.
b. Anggaran biaya teliti
Anggaran biaya teliti dihitung dengan teliti dan cermat dengan berdasar pada syarat-syarat dan ketentuan dari penyusunan anggaran biaya.
Unsur-Unsur yang Terlibat dalam Proses Pelaksanaan Pembangunan
Berdasarkan pembahasan dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi (2017) yang dinaungi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, terdapat beberapa unsur yang berkaitan dengan proses pelaksanaan pembangunan, di antaranya:
a. Owner (Pemilik)
Pihak owner di sini sebagai pemilik bangunan yang nantinya akan menggunakan bangunan. Pemilik di sini bisa perorangan, instansi/perusahaan, maupun organisasi dengan syarat:
- Memiliki tanah
- Memiliki dana/modal
- Memiliki surat keputusan sebagai pemilik
b. Perencana (Konsultan/Penasehat)
Pihak ini sebagai penerima tugas perencanaan bangunan dari pemilik. Perencana harus sebagai tenaga ahli dalam bidangnya supaya bisa mewujudkan keinginan dari pemilik bangunan. Hal itu menjadi salah satu unsur perencana bangunan.
Unsur lain yang berkaitan dengan perencana biasanya dipimpin oleh insinyur atau tenaga ahli yang berupa perorangan atau badan hukum.
c. Pengawas (Direksi)

Pengawas bertugas untuk mengawasi jalannya proses pembangunan selama proyek sedang berlangsung yang dilaksanakan oleh kontraktor/pelaksana/pemborong.
d. Kontraktor
Kontraktor juga mendapat tugas dari pemilik bangunan untuk mewujudkan bangunan dalam bentuk fisik atau nyata di lapangan.
e. Pelaksana (Sub Kontraktor/ uitveoder)
Pelaksana ini berada di bawah kontraktor yang juga bertugas untuk mewujudkan bangunan dalam bentuk fisik atau nyata di lapangan.
Langkah-Langkah Membuat RAB
Setelah mengetahui penjelasan dasar dari RAB, kita perlu mengetahui bagaimana cara membuat RAB suatu bangunan.
Dilansir dari OCBC, langkah-langkah yang dapat kita pelajari dalam membuat RAB, di antaranya:
a. Menetapkan tujuan dan waktu penggunaan RAB
Mengetahui tujuan dan estimasi waktu pembangunan jadi salah satu langkah yang penting. Hal ini untuk mengetahui garis besar atau gambaran biaya yang diperlukan saat memperhitungkan RAB.
b. Menghitung volume pekerjaan
Kita perlu mengetahui bagaimana gambar kerja yang sudah ditetapkan untuk bisa menghitung volume pekerjaan.
c. Membuat estimasi kebutuhan
Estimasi kebutuhan berupa biaya pelaksanaan untuk kegiatan operasional konstruksi. Misalnya pembelian atau penyewaan alat. Hal ini mempermudah proses pelaksanaan agar berjalan sesuai kebutuhan dan terarah.
d. Analisis kebutuhan sumber daya
Analisis ini bertujuan untuk bisa memperkirakan sumber daya. Baik itu berupa pekerja dan bahan material. Kemudian menghitung secara keseluruhan dari jumlah sumber daya tersebut sesuai dengan tujuan awal.
e. Melakukan riset harga
Mencari harga yang sesuai dengan daerah pelaksanaan, kemudian memastikan bahwa harga tersebut valid dan terbaru.
f. Rekap hasil perhitungan dan mengevaluasi
Menghitung secara keseluruhan dari estimasi kebutuhan, kebutuhan sumber daya, dan penggunaan harga satuan yang terbaru secara detail.
Setelah selesai melakukan rekap, evaluasi hasil dari estimasi biaya sebelumnya dengan batasan anggaran sebelumnya.
Kesimpulan
Rencana Anggaran Biaya jadi satu hal penting saat ingin membangun atau renovasi rumah. RAB bisa mempermudah kita untuk menganalisa biaya pelaksanaan pembangunan yang dapat disesuaikan dengan budget.
Terkait itu, ada saran yang boleh jadi membantu kita kedepannya: Yaitu hubungi Mitrabangun.id melalui tombol di bawah untuk konsultasi renovasi dan bangun rumah yang berkualitas!